Pengertian Kasroh, Cara Membaca, dan Contohnya dalam Al-Qur’an


Sebelum membahas lebih jauh pengertian kasroh, Anda perlu tahu bahwa tidak hanya kasroh saja yang menjadi tanda baca huruf hijaiyah. Selain kasroh, masih ada fathah, dlummah, sukun, tanwin, juga tasydid. Jadi, ada cukup banyak tanda baca yang digunakan dalam penulisan teks Arab.

Kasroh


Kasroh merupakan bagian dari tanda baca yang digunakan dalam penulisan bahasa Arab dengan bentuk garis. Peletakan tanda ini biasanya berada di bawah huruf yang menyandangnya.

Hanya saja, pada saat huruf tersebut menyandang tasydid, penulisan harakat kasroh juga bisa saja ditulis di atas huruf. Namun, letaknya berada di bawah tanda tasydid. Perhatikan contoh berikut ini!

تِّ

Dalam bahasa Latin, kasroh menggantikan bunyi vokal i. Artinya, jika suatu huruf menyandang harakat kasroh, maka bunyi akan menjadi seolah ditambah vokal i. Ambil saja contoh teks berikut:

لَكِ

Huruf kaf pada kata tersebut menyandang harakat kasroh. Dan karena itu, huruf tersebut dibaca ki.

Membaca Huruf yang Menyandang Harakat Kasroh

Pengertian kasroh sudah dibahas di atas. Pertanyaan lanjutan, bagaimana cara membacanya?
Cara membaca huruf yang menyandang harakat kasroh umumnya hanya dengan menambahkan huruf vokal i. Ini sudah dicontohkan juga di bagian atas ulasan ini.

Hanya saja, pada beberapa tempat, bukan hanya vokal i saja yang dihasilkan. Tetapi juga cara baca tertentu.

Cara baca itu misalnya terjadi pada huruf ro’ yang menyandang harakat kasroh. Hal semacam itu pula terjadi pada hukum lam jalalah, termasuk membaca huruf berharakat kasroh dengan cara mad atau dipanjangkan.

Harakat Kasroh dan Bacaan Ro’ Tarqiq

Pada beberapa huruf Hijaiyyah, harakat memiliki kaitan erat dengan cara membaca. Hal itu terlaku juga pada huruf ro’. Huruf ro’ yang memiliki harakat kasroh memiliki hukum ra dengan cara baca tarqiq.

Apa maksud dari cara baca tarqiq? Tarqiq merupakan cara membaca dengan menipiskan huruf tersebut. Contoh ro’ tarqiq yang bisa Anda temukan di dalam Al-Qur’an salah satunya:

رِجَالٌ
 [الأعراف/46]

Menariknya, huruf ro’ ini juga dibaca tarqiq dalam keadaan menyandang harakat sukun ketika berada di tengah kata.

Syaratnya, huruf sebelum ro’ tersebut harus menyandang harakat kasroh asli. Huruf setelah ro’, juga harus merupakan huruf yang memiliki sifat istifal. Huruf istifal sendiri adalah huruf-huruf yang terkumpul dalam lafadz di bawah ini:

ثبت عز من يجود حرفه إذا سل شكا

Lalu, apa contoh ro’ yang dibaca tarqiq, yang sebelumnya adalah huruf berharakat kasroh, seperti penjelasan di atas?

مِرْيَةٍ
[هود/17]

Bisa juga,

مِنْ آَلِ فِرْعَوْنَ
[البقرة/49]

Penjelasannya, huruf ro’ berharakat sukun. Huruf sebelum ro’ berharakat kasroh asli. Huruf setelah ro’ merupakan salah satu huruf istifal. Jadilah ro’ tersebut dibaca tarqiq. Tentu saja karena andil dari huruf sebelumnya yang menyandang harakat kasroh, serta huruf istifal setelahnya.

Harakat Kasroh dan Lam Jalalah yang Dibaca Tarqiq

Efek dari huruf yang berharakat kasroh juga ada pada lam jalalah. Lam jalalah sendiri adalah lam yang digunakan di dalam lafadz الله. Lam tersebut memang memiliki dua cara membaca. Ada yang dibaca tarqiq, dan ada yang dibaca tafkhim.

Salah satu penyebab lam tersebut dibaca tarqiq adalah karena huruf sebelum lam menyandang harakat kasroh.

Perhatikan contoh berikut!
بِسْمِ الله
 [الفاتحة/1]

Huruf mim pada lafadz بسم menyandang harakat kasroh. Karena itu, lam pada lafadz الله harus dibaca tipis atau tarqiq.

Harakat Kasroh dan Bacaan Mad

Harakat kasroh memiliki andil dalam bacaan mad. Jika ada huruf ya’ menyandang harakat sukun, lalu sebelum itu adalah huruf yang menyandang harakat kasroh, maka sudah dapat dipastikan hukum mad terlaku. Pasalnya, ya’ adalah salah satu huruf mad. Sedang syaratnya adalah huruf sebelum ya’ berharakat kasroh.

Maka, dalam hal ini, harakat kasroh memiliki andil terhadap bacaan mad. Dan itu sebabnya, cara membaca huruf yang menyandang harakat kasroh tersebut bukan hanya dengan menambahkan huruf vokal i saja. Tetapi juga harus memanjangkannya pula. Perhatikan contoh berikut:

فِيهِ
[البقرة/2]

Huruf hijaiyah fa’ yang menyandang harakat kasroh tersebut dibaca dengan menambahkan huruf vokal i. Lalu dipanjangkan dua harakat. Dengan begitu, cara membacanya menjadi fii.

Semoga ulasan ini cukup membantu menjelaskan pengertian kasroh, cara membaca, dan contohnya dalam Al-Qur’an beserta surat dan ayatnya. Semoga ulasan ini memberikan pemahaman bagi segenap pembaca sekalian. Trimakasih,

Subscribe to receive free email updates: