10 Macam Hukum Tajwid dan Penjelasannya Lengkap

Macam Hukum Tajwid
Belajar Macam-Macam Hukum Tajwid sebenarnya cukup mudah. Apalagi jika dilakukan dengan keinginan penuh serta praktik yang tidak hanya satu dua kali. Sebab, sebenarnya kegunaan tajwid adalah untuk memperbaiki bacaan alquran. Akhirnya, jika seseorang tidak pernah membaca Al-quran, akan sia-sia orang tersebut belajar tajwid. Oleh karena itulah tulisan ini akan memberikan penjelasan mengenai hukum-hukum di dalam tajwid untuk membantu Anda membaca Alquran dengan baik dan benar.

Macam Hukum Tajwid


Berikut inilah jenis atau macam yang dipelajari dalam ilmu tajwid;

1. Hukum untuk Nun Mati atau Tanwin


Nun mati atau tanwin yang berhadapan dengan Huruf Hijaiyyah memiliki lima hukum. Pertama, ketika berhadapan dengan huruf halq, maka wajib dibaca Idzhar Halqi. Kedua, ketika berhadapan dengan huruf ي, ن, م, atau و, maka wajib dibaca Idghom Bighunnah.

Ketiga, jika berhadapan dengan huruf ل atau ر, maka harus dibaca Idghom Bilaghunnah. Keempat, ketika bertemu dengan huruf ب, maka harus dibaca Iqlab. Sedang kelima, ketika bertemu selain huruf-huruf yang sudah disebutkan pada hukum di atas, maka wajib dibaca Ikhfa’ Haqiqi. Selengkapnya, baca; 5 Hukum Nun Mati dan Tanwin Bertemu Huruf Hijaiyyah

2. Hukum untuk Mim Mati


Terdapat tiga hukum jika ada mim mati berhadapan dengan Huruf Hijaiyyah. Hukum Satu, ketika mim mati berhadapan dengan huruf ب, maka dihukumi Ikhfa’ Syafawi. Dua, saat mim mati berhadapan langsung dengan huruf م, maka wajib dihukumi Idghom Syafawi. Tiga, jika mim mati berhadapan langsung dengan selain huruf م dan huruf ب, maka wajib dibaca Idzhar Syafawi. Selengkapnya, baca; Hukum Mim Mati Beserta Contohnya

3. Hukum Qalqalah


Pengertian qalqalah adalah menekan bunyi huruf mati pada makhrojnya sehingga menghasilkan bunyi pantulan. Terdapat lima huruf Qolqolah yang terangkum dalam lafadz قطب جد. Jika huruf mati pada Qolqolah tersebut karena waqof, maka dibaca Qolqolah Qubro. Sedang bila huruf mati tersebut karena berharokat sukun, maka dibaca Qolqolah Shugro.

4. Hukum Alif Lam


Alif lam atau ditulis ال pada awal kata dalam Bahasa Arab memiliki dua cara baca. Cara pertama dengan membaca idzhar atau disebut idzhar qomariyyah. Hukum ini jika setelah ال berupa salah satu huruf dalam kalimat أَبْغِ حَجَّكَ وَخَفْ عَقِيْمَة. Sedang ketika bertemu dengan huruf selain itu, maka wajib dibaca Idghom Syamsiyyah.  Selengkapnya, baca; Hukum Bacaan Alif Lam Syamsiyah dan Alif Lam Qomariyah

5. Hukum Lam Fi’il


Macam Macam Hukum Tajwid berikutnya adalah tentang Lam Fi’il. Lam Fi’il yang mati karena sukun wajib dibaca idzhar. Contohnya Lam Fi’il yang dibaca idzhar adalah فَلْيَعْمَلْ. Tetapi, jika setelah Lam Fi’il tersebut ada huruf ل atau ر, maka Lam Fi’il tidak lagi dibaca idzhar, melainkan idghom seperti lafadz قُلْ رَبِّ.

Ketika ada nun bertasydid atau mim bertasydid, maka keduanya wajib dibaca Ghunnah. Ghunnah adalah suara dengungan yang keluar dari rongga hidung. Panjang dengungnya adalah dua harokat atau sama dengan satu alif. Contoh bacaan Ghunnah ini adalah مِنَّا. Selengkapnya, baca; Hukum Mim dan Nun Tasydid dan Contohnya

7. Hukum Idgham


Terdapat tiga macam hukum Idghom: Idghom Mutamatsilain, Idghom Mutaqorribain, dan Mutajannisain. Hukum Idghom Mutamatsilain ini muncul ketika dua huruf yang sama makhraj dan sifat saling berhadapan, sedang huruf yang pertama mati dan huruf yang kedua hidup.

Hukum Idgham Mutaqaribain ini jatuh bila ada dua huruf yang berbeda sifat tetapi makhrojnya berdekatan, tengah berhadapan. Huruf-huruf itu bisa huruf د dan huruf س; atau huruf ج dan huruf د; atau huruf ت dan ط. Terakhir, Idghom Mutajannisain terjadi bila dua huruf yang berbeda sifat tetapi sama makhroj saling berhadapan. Ini seperti huruf ب dan huruf م. Atau huruf ب dan huruf ف. Selengkapnya, baca; Perbedaan Idhgom Mutamasilaian, Mutajanisasin, dan Mutaqoribain

Dua idghom yang dibahas terakhir itu bisa kedua hurufnya hidup, atau huruf pertamanya mati dan huruf kedua hidup. Jika kedua hurufnya hidup, maka disebut Idghom Kabir. Sedang jika huruf pertamanya mati dan huruf kedua hidup, maka disebut Idghom Shoghir.

8. Hukum Lam Jalalah


Lam Jalalah yang berada setelah harokat fathah atau dlummah harus dibaca tebal. Sedang ketika Lam Jalalah tersebut berada setelah harokat kasroh, maka Lam Jalalah dibaca tipis. Pada contoh عَبْدُ الله, Lam Jalalah dibaca tebal. Sedang pada contoh لِله, Lam Jalalah dibaca tipis. Selengkapnya, baca; Hukum Lam Jalalah (اللة) dalam Ilmu Tajwid

9. Ro’ Tarqiq


Huruf ر yang dibaca tipis atau Tarqiq adalah ro’ yang menyandang harokat kasroh. Ro’ mati yang sebelumnya adalah harokat kasroh juga harus dibaca tipis, kecuali jika setelah ro’ adalah huruf isti’la’. Karena ro’ yang demikian harus dibaca tebal atau Tafkhim.

10. Hukum Mad


Mad menjadi salah satu bahasa hukum yang sangat panjang jika di jabarkan dalam satu persatu. Hukum mad ini sendiri misalnya adalah mad tobi'i, mad arid lisukun, mad tamkin, mad layyin, ataupun hukum mad yang lainnya. Untuk membahasanya anda perlu membaca artikel dalalam rangkuman Hukum Mad dalam Ilmu Tajwid

Macam Macam Hukum Tajwid di atas hendaknya diperhatikan baik-baik agar bacaan Alquran semakin bagus dan indah. Ini selaras dengan anjuran untuk membaca Alquran dengan tartil, baik, dan benar. Apalagi dengan memahami hukum tajwid di atas secara langsung pula kita sudah mempraktekan tata cara membaca huruf hijaiyah yang benar.

Demikianlah tulisan mengenai Macam Hukum Tajwid dan Penjelasannya. Semoga dengan adanya tulisan ini bisa memberikan wawasan dan pengetahuan bagi yang sedang mendalami materi tentang "Ilmu Tajwid". Trimakasih, simak artikel kami lainnya untuk memperdalam pengertian masing-masing hukum. Selamat belajar.

Subscribe to receive free email updates: