4 Tingkat -Tingkat (Tempo) Bacaan Dalam Al-Qur’an dan Bahasannnya [Lengkap]

 

Tingkat -Tingkat (Tempo) Bacaan Dalam Al-Qur’an dan Bahasannnya


HukumTajwid.Com- Tingkat bacaan dalam Al-Qur’an atau yang lebih dikenal dengan tempo bacaan Al-Qur’an pada dasarnya tidak lepas hubungannya dengan bagimana sistematisasi ataupun bagimana seseorang dapat membaca Al-Quran dengan baik dan benar.
Baca: Pengertian Idgam Menurut Bahasa dan Istilah [Lengkap]

Oleh karenannya penting bagi siapapun yang sedang mendalami Al-Qur’an memahmi tentang istilah tingkat atau tempo baca Al-Qur’an ini.

Tingkat-Tingkat atau Tempo Baca Al-Qur’an


Ada empat tingkatan (tempo) yang di sepakati oleh ahli Ilmu Tajwid di antaranya adalah:
At-Tartil
Istilah At-tartil artinya membaca dengan pelan dan tenang tidak tergopoh-gopoh namun tidak pula terseret- seret. Huruf di ucapkan satu- persatu  dengan jelas dan tepat menurut mahrajnya dan sifatnya. Ukuran panjang pendeknya terpelihara dengan baik dan berusaha mengerti kandungan maknanya.
Al- Hadr
Al- Hadr artinya membaca dengan cepat tetapi masih menjaga hukum-hukumnya. Yang di maksud cepat di sini adalah dengan menggunakan ukuran terpendek dengan menggunakan ukuran terpendek dalam batas peraturan tajwid. Karena bacaan cepat yang keluar dari peraturan ini cenderung merusak dari ketentuan membaca sebagaimana yang telah di jelaskan oleh rasulullah SAW.
At-Tadwir
At-Tadwir artinya bacaan ini tidak terlalu cepat juga tidak telalu pelan, berarti pertengan antara at-tartil dan al hard.
At-Tahqiq
At-Tahqiq artinya membaca seperti halnya tartil tetapi lebih tenang dan perlahan- laha. Jadi tempo ini hanya di gunakan untuk mengajar tidak di perkenankan untuk imam sholat.
Dari keempat tempo dalam membaca Al-Qur’an tersebut tidak ada kesepakatan para ulama, di antara pendapat yang pernah di kemukakan oleh para ulama mengenai tingkat dalam membaca Al-Qur’an di antara nya adalah;

Bahasan Tingkat -Tingkat (Tempo) Bacaan Dalam Al-Qur’an


Berikut bahasan tentang tempo atau tingkatan bacaan dalam Al-Qur’an, yaitu;
  1. Sebagaimana ulama berpendapat membaca cepat dengan hasil yang baik lebih  utama dari pada membaca dengan menggunakan tartil tapi hasil sedikit.
  2. Jumhur ulama berpendapat sebaliknya, yaitu membaca dengan tartil walaupun sedikit  lebih baik dari pada membaca cepat dengan hasil yang banyak. Jumhur ulama berpendapat bahwa membaca al-quran bertujuan selain untuk beribadah juga untuk di mengerti kemudian di implementasikan dalam amal perbuatan sebagaimana yang di tuntut oleh al-quran. Sedangkan membaca pelan dan tenang merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan tersebut.
  3. Imam malik berpendapat bahwa setiap orang kemampuannya tidak sama. Ada yang baik membaca dengan pelan dan banyak salahnya bila membaca dengan cepat. Ada pula sebaliknya  baik membaca bila membaca dengan cepat dan rusak bacaannya bila membaca dengan pelan. Oleh karena it yang lebih utama adalah yang lebih mudah bagi yang bersangkutan. Cepat atau lambat, sedikit atau banyaknya yang penting adalah baik dan benar dengan mengiktipetunjuk kaidahnya. 
  4. Imam Abu Hamid Al- Ghozaliy, mengatakan bahwa membaca al-quran dengan tartil sunah hukumnya, baik si pembaca mengerti hasilnya, atau tidak. Bacaan tartil selain diperintahkan oleh allah juga akan terasa lebih hormat dan meresap ke dalam hati.
Demikianlah 4 Tingkat –Tingkat (Tempo) Bacaan Dalam Al-Qur’an dan Bahasannnya [Lengkap]. Semoga dengan adanya ulasan ini dapat memberikan pemahaman dan juga wawasan bagi setiap pembaca yang sedang mendalami “Ilmu Tajwid”. Trimakasih, jangan lupa baca juga artikel lainnya;
  1. Pengertian Qoth’u Menurut Bahasa dan Istilah
  2. [4] Jenis-Jenis Waqaf dan Penjelasannya
  3. Pengertian Saktah dan Contohnya Lengkap 

Subscribe to receive free email updates: