Pengertian Tasydid, Cara Membaca, dan Contohnya dalam Al-Qur’an


Selain harakat, tanda baca yang akan sangat sering Anda temukan ketika tengah membaca Al-Qur’an adalah tasydid. Apa pengertian tasydid, bagaimana cara membacanya, serta bagaimana contohnya, akan segera bisa Anda ketahui lewat ulasan artikel ini.

Tasydid


Pengertian tasydid sebenarnya sangat pendek. Tasydid diartikan dengan tanda baca yang disandang suatu huruf. Tasydid merupakan tanda bahwa sebenarnya huruf tersebut adalah dua huruf yang sama dan ditulis dengan satu huruf saja.

Namun begitu, huruf yang demikian hanya ketika huruf yang pertama mati dan huruf yang kedua hidup.

Dengan kata lain, tasydid merupakan tanda untuk penggabungan huruf yang sama dengan harakat sukun di huruf yang awal dan harokat hidup di huruf yang kedua. Dengan demikian, huruf yang menyandang tasydid, mungkin bisa diurai dan ditulis menjadi dua huruf tanpa tasydid.

Bagaimana bentuk tanda tasydid? Bentuk tanda tasydid persis dengan kepala huruf sin tanpa ekor. Penulisannya diletakkan di atas suatu huruf yang menyandangnya.

Huruf Tasydid saat Washal dan Waqaf


Tasydid seperti yang dijelaskan di atas adalah untuk tasydid yang dibaca dalam arti washal. Maksudnya, ketika tasydid berada pada huruf yang dibaca washal atau di tengah bacaan, maka tasydid adalah representasi untuk dua huruf yang sama. Dan lagi, harakat sukun disandang huruf pertama, harakat hidup disandang huruf yang kedua.

Ambillah contoh kata:

تَبَّتْ

Huruf ba’ pada kata tersebut menyandang tasydid. Jika diuraikan, maka sebenarnya penulisannya adalah:

تَبْبَتْ

Hal semacamnya juga terlaku pada huruf-huruf yang lain jika letak tasydid berada di tengah bacaan atau saat washal. Berbeda dengan saat tasydid berada di ujung, huruf tasydid diuraikan dengan membaca sukun dua huruf yang sama tersebut.

Perhatikan contoh waqaf pada huruf tasydid berikut ini!

وَتَبّ

Kata tersebut, jika diuraikan menjadi:

وَتَبْبْ

Pembagian Huruf yang Bertasydid


Dalam buku yang menjelaskan tentang Tajwid, hanya ada dua bagian pengelompokan huruf-huruf yang menyandang tasydid.

  1. Huruf yang disertai ghunnah.
  2. Huruf yang tidak disertai dengan ghunnah.

Keduanya memiliki cara membaca sendiri. Penjelasan tentang itu ada di bagian bawah ini.

Membaca Huruf Tasydid Disertai Ghunnah

Huruf yang menyandang tasydid harus dibaca dengan menggunakan hamzah jika huruf hijaiyah tersebut adalah huruf nun atau huruf mim. Pembahasan terkait ini sering sekali diulas terutama dalam bab nun dan mim tasydid.

Ghunnah sendiri adalah dengungan. Suatu huruf yang dibaca ghunnah, biasanya akan terdengar aneh ketika Anda membacanya dengan menutup hidung. Mengapa? Karena suara dengung keluar dari jalur hidung, bukan seperti suara pada umumnya yang keluar dari mulut atau tenggorokan.

Ghunnah pada nun bertasydid merupakan ghunnah yang suara ghunnahnya paling jelas. Ghunnah-ghunnah yang lain, derajatnya masih di bawah ghunnah yang dihasilkan oleh nun tasydid.

Lalu, apakah ada ghunnah selain nun tasydid? Ada, bacaan idghom bighunnah memiliki ghunnah. Bacaan iqlab memiliki ghunnah. Bacaan ikhfa’ juga memiliki ghunnah. Panjang ghunnah bacaan yang sudah disebutkan tersebut dua harakat. Panjang ini juga yang dimiliki oleh ghunnah pada nun tasydid.

Maka jika Anda membaca لَدُنَّا atau مِمَّا, pastikan Anda membaca ghunnah dan memanjangkan suara ghunnah tersebut hingga dua harakat.

Membaca Huruf Tasydid Tanpa Ghunnah

Huruf tasydid selain nun atau mim, dibaca tanpa menggunakan ghunnah. Tapi begitu, hal yang paling harus diperhatikan adalah menekan huruf tersebut.

Menekan huruf adalah cara agar dua huruf yang terkumpul dalam huruf bertasydid, terlihat dengan baik. Hal ini juga dilakukan untuk membedakan cara baca huruf yang bertasydid dan tidak bertasydid.

Contoh Tasydid dalam Al-Qur’an


Ada banyak contoh tasydid di dalam Al-Qur’an. Namun, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana cara membacanya. Perhatikan beberapa contoh berikut!

  1. أَضَلُّ
  2. عَمَّ
  3. لَكِنَّ
  4. نَبِيًّا


Pada contoh nomor 2 dan nomor 3, huruf mim dan nun bertasydid dibaca dengan ghunnah. Panjang ghunnahnya sendiri harus dipastikan dua harakat. Berbeda dengan contoh nomor 1 dan nomor 4, cara membacanya tidak dengan ghunnah, tetapi ditekan sehingga tampak berbeda dengan huruf yang tidak bertasydid.

Ulasan secara lengkap terkait dengan pengertian tasydid menurut para ahli, cara membaca, dan contohnya dalam Al-Qur’an beserta surat dan ayatanya. Semoga melalui artikel ini bisa memberikan wawasan dan menambah pengetahuan bagi segenap pembaca sekalian. Trimakasih,

Subscribe to receive free email updates: