Pengertian Washal dan Cara Bacanya dalam Al-Qur’an

Memahami apa pengertian washal dalam hukum tajwid adalah hal penting yang pula harus dilakukan oleh seseorang yang membaca Al-Qur’an. Al-Qur’an terbagi dalam 30 juz. Dari seluruh juz tersebut, masing-masing terdiri dari ayat dan bahkan surat. Tentu saja, selama membaca itu akan banyak napas yang harus Anda ambil.

Jika kebetulan ayat yang Anda baca cukup pendek dan memang secara makna tidak baik untuk dibaca waqaf, maka sebaiknya Anda membaca washal. Untuk itu, Anda harus memahami dengan baik cara membaca washal. Tidak bisa tidak.

Washal


Dalam pengertian, washal adalah melanjutkan bacaan tanpa mengambil napas. Pengertian ini berkebalikan dengan pengertian waqaf. Waqaf diartikan dengan menghentikan bacaan.

Sebagaimana cara membaca waqaf, cara membaca washal pun memiliki aturan tersendiri. Dan aturan ini lah yang akan dibahas di sini.

Cara Membaca Washal Ayat Biasa


Pada dasarnya, membaca washal adalah membaca dengan dilanjutkan tanpa mengambil napas. Pada ayat-ayat biasa, pembacaannya pun biasa, sama seperti saat membaca waqaf. Tetapi, yang membedakan adalah napasnya. Saat washal, napas yang digunakan hanya satu. Sedang, saat tanda waqaf, napas yang digunakan ada dua.

Perhatikan contoh yang diambil dari Surat At-Takwir dan Surat Al-Fajr berikut ini.

Saat Waqaf
Saat Washal
إِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ (1) وَإِذَا النُّجُومُ انْكَدَرَتْ (2)
إِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ وَإِذَا النُّجُومُ انْكَدَرَتْ (1-2)
وَالْفَجْر (1) وَلَيَالٍ عَشْرٍ (2) وَالشَّفْعِ وَالْوَتْرِ (3)
وَالْفَجْرِ وَلَيَالٍ عَشْرٍ وَالشَّفْعِ وَالْوَتْرِ (1-3)

Cara Membaca Washal Hamzah Washal

Pengertian hamzah washal adalah hamzah yang baru akan dibaca ketika berada di awal bacaan. Jika berada di tengah bacaan, hamzah ini tidak dianggap dan tidak memiliki suara. Hamzah washal umumnya ditulis dalam bentuk alif tegak tanpa harakat.

Dalam beberapa rosm, ada juga hamzah washal yang ditulis dengan memberi tanda tertentu.

Perhatikan contoh yang diambil dari Surat Al-Fajr berikut ini. Penulisan di dalam Al-Qur’an adalah:

إِرَمَ ذَاتِ الْعِمَادِ (7) الَّتِي لَمْ يُخْلَقْ مِثْلُهَا فِي الْبِلَادِ (8

Ketika waqaf, cara membacanya adalah:

إِرَمَ ذَاتِ الْعِمَادْ (7) اَلَّتِي لَمْ يُخْلَقْ مِثْلُهَا فِي الْبِلَادِ (8

Huruf dal pada kata عماد dibaca mati. Sedang hamzah washal pada kata التي diharakati fathah.
Ketika washal, cara membacanya menjadi:

إِرَمَ ذَاتِ الْعِمَادِ لَّتِي لَمْ يُخْلَقْ مِثْلُهَا فِي الْبِلَادِ 

Perhatikan pada lafadz التي! Hamzah washalnya hilang dan tidak dibaca.

Cara Membaca Washal dengan Menambah Nun Washal

Cara membaca hamzah washal yang dibahas di atas adalah, cara membaca hamzah washal dengan cara menghilangkan hamzah washalnya. Selain itu, ada juga hamzah washal yang cara membacanya justru ditambah nun berharakat kasrah. Seperti apa contohnya?

Perhatikan penggalan tulisan Surat Al-Ikhlas di bawah ini:

قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ (1) اللهُ الصَّمَدُ (2

Jika diwaqafkan, maka cara membacanya adalah:

قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدْ (1) اَللهُ الصَّمَدُ (2

Huruf dal pada kata احد dibaca sukun. Sedang hamzah washal yang terdapat pada awal kata الله diberi harakat fathah.

Jika diwashalkan, cara membacanya adalah:

قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدُ نِ اَللهُ الصَّمَدُ (1-2

Jadi, nun ditambahkan dan diharakati kasrah, sedang hamzah washalnya tidak terbaca. Sehingga cara membaca lafadz احد الله adalah ahadunillah.

Contoh lain lagi. Kali ini diambilkan dari Surat Huud. Penulisan dalam Al-Qur’an adalah:

وَنَادَى نُوحٌ ابْنَهُ

Huruf hijaiyah ha’ pada kata نوح menyandang jenis tanwin berupa dlummatain. Lalu, kata depannya, ابنه, diawali dengan hamzah washal. Setelah hamzah washal tersebut, ada huruf mati yaitu huruf ba’.

Cara membacanya bagaimana? Ditambahkan nun yang berharakat kasrah. Hamzah washalnya tidak terbaca. Akhirnya, cara membacanya menjadi:
وَنَادَى نُوحُ نِ ابْنَهُ

Contoh lagi yang diambilkan dari Surat Al-A’raf. Penulisannya adalah:

قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ 
الأعراف/158

Jika diwaqafkan pada lafadz جميعا, maka huruf ‘ain dibaca satu alif. Lalu, hamzah washal pada kata الذي dibaca dengan jelas. Akhirnya, jadinya begini:

قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعَا الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ

Jika washal, maka bacanya menjadi:
جَمِيعَ نِ الَّذِي

Huruf ‘ain dibaca pendek, lalu ditambahkan nun yang berharakat kasroh, dan hamzah washalnya tidak terbaca.

Ulasan tentang pengertian washal, cara baca, dan contohnya dalam Al-Qur’an telah kami tuliskan. Semoga melalui artikel ini bisa memberikan wawasan dan menambah pemahaman bagi segenap pembaca sekalian. Trimakasih, 

Subscribe to receive free email updates: