4+ Cara Membaca Ta’awwudz, Basmalah, dan Surat dalam Al-Qur'an


Umumnya, orang yang mengetahui tentang cara membaca Al-Qur’an dengan tajwid selalu membaca taawudz, disusul lalu membaca basmalah, dan barulah surat. Langkah semacam itu sudah lazim dilakukan.

Namun, ternyata ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk membacanya. Mari ikuti ulasan tentang cara membaca taawudz, basmalah, dan surat lebih detail pada artikel ini!

Taawudz dan Basmalah


Taawudz sering disebut dengan isti’adzah. Kalimat ini sering dibaca ketika seseorang ingin memulai membaca Al-Qur’an. Kalimat ini sendiri merupakan satu ungkapan doa agar seseorang yang membaca Al-Qur’an terhindar dari gangguan setan.

Berbeda dengan taawudz, basmalah memiliki isi lain. Isi basmalah adalah ungkapan bahwa Allah adalah Dzat yang Maha Rahman dan Maha Rahim.

Baik taawudz atau basmalah, keduanya menjadi hal yang sebaiknya dilakukan sebelum membaca Al-Qur’an. Sebab, hal ini merupakan bagian dari adab dan tata krama seseorang yang membaca Al-Qur’an.

Metode Membaca Taawudz, Basmalah, dan Surat


Jika menilik riwayat yang disampaikan oleh Ibnu Jarir al Thabari, Malaikat Jibril menyertakan taawudz serta basmalah pada wahyu yang diturunkan pertama kali. Itu sebabnya, cara membaca taawudz dan basmalah dibahas dalam Ilmu Qiraat.

Dalam ilmu tersebut, setidaknya ada empat cara membaca taawudz, basmalah, dan surat yang bisa digunakan. Antara lain;

1. Membaca waqaf pada masing-masing

Cara ini biasa disebut dengan istilah qat’ul jami’. Contohnya saja sebagai berikut;

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ

Berhenti, mengambil napas, lalu membaca:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Berhenti, mengambil napas, lalu membaca surat seperti biasa. Membaca surat Al ‘Alaq misalnya,

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ
 [العلق/1]

2. Menyambung basmalah dan surat

Cara ini adalah dengan membaca taawudz, lalu berhenti dan mengambil napas. Kemudian dilanjutkan membaca basmalah yang langsung disambung dengan membaca surat. Cara ini sering disebut dengan qat’ul ula wa washluts tsani. Misalnya,

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ

Berhenti, tarik napas, lalu,

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ

3. Menyambung taawudz dan basmalah

Cara ini adalah dengan membaca taawudz yang disambung dengan basmalah. Baru kemudian membaca surat. Biasanya cara ini diistilahkan dengan washlul ula wa qat’uts tsani. Contohnya,

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Berhenti, tarik napas, lalu membaca surat seperti biasa.

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ

4. Menyambung seluruhnya

Cara ini adalah dengan membaca washal mulai taawudz, basmalah, dan surat. Cara baca ini biasa diistilahkan dengan washlul jami’. Misalnya,

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ

Seluruhnya dibaca hanya dengan satu napas tanpa berhenti.

Meski demikian, empat cara tersebut tidak bisa diaplikasikan pada seluruh ayat atau surat. Sebab, pada awal Surat At Taubah, tidak diperbolehkan membaca basmalah. Artinya, empat cara membaca taawudz yang sudah disebutkan di atas tidak bisa digunakan pada saat Anda akan membaca Surat At Taubah. Hal ini berkaitan dengan hukum membaca basmalah.

Cara Membaca Taawudz di Tengah Surat

Empat cara membaca taawudz seperti yang sudah disebutkan di atas juga bisa diaplikasikan ketika Anda membaca mulai dari tengah surat. Namun, jika Anda tidak membaca basmalah, Anda hanya bisa mengaplikasikan dua cara saja. Yakni, menyambung taawudz dan surat, serta tidak menyambung keduanya.

Taawudz sendiri hukumnya sunnah. Memang, ada beberapa ulama yang mewajibkan membaca taawudz. Tetapi, kewajiban itu hanyalah satu kali selama hidup. Tidak untuk setiap saat akan membaca Al-Qur’an.

Pada saat tertentu, sebaiknya taawudz dibaca dengan suara keras. Tetapi, pada saat yang lain, sebaiknya taawudz dibaca dengan suara rendah. Taawudz dibaca dengan suara keras ketika:
  1. Membaca untuk disimak oleh orang lain.
  2. Memperdengarkan bacaan kepada guru agar diperbaiki.
  3. Tidak berniat membaca Al-Qur’an dengan suara rendah. Jika berniat membaca Al-Qur’an dengan suara rendah, maka sebaiknya taawudz juga dibaca dengan suara rendah.
  4. Tidak berada di dalam shalat.
Dalam keadaan yang berlawanan dengan keadaan di atas, maka sebaiknya seseorang membaca taawudz dengan suara rendah.

Tambahan, pada saat seseorang membaca Al-Qur’an bersama banyak orang di dalam suatu majelis, disunnahkan untuk membaca taawudz dengan suara rendah. Jika seseorang berada di tempat yang sepi, sebaiknya taawudz juga dibaca dengan suara rendah.

Ulasan cara membaca taawudz, basmalah, dan surat sudah jelas, bukan? Semoga melalui artikel yang kami tuliskan ini bisa memberikan wawasan dan menambah pengetahuan bagi segenap pembaca sekalian. Trimakasih,

Subscribe to receive free email updates: